GAMBAR TEKNIK

 GAMBAR TEKNIK

A. Pengertian

Gambar teknik merupakan suatu gambar yang dijadikan media komunikasi seorang ahli teknik dalam membuat dan merancang sebuah desain atau produk. Dalam sebuah gambar teknik dibutuhkan kejelasan dari hal-hal teknis yang dimaksud agar dapat meneruskan keterangan yang dimaksud didalamnya secara tepat dan akurat sehingga gambar yang dibuat dapat dipahami dengan jelas.

Gambar Teknik masuk kedalam karya seni rupa modern, karena pada karya ini memadukan berbagai macam ilmu seni. Selain itu, gambar Teknik juga memadukan visualisasi seni/estetika dengan teknologi. Sehingga posisi dari karya seni gambar Teknik cenderung berfungsi sebagai karya seni rupa terapan. 


B. Fungsi Gambar Teknik

1. Sebagai penyampaian informasi

Gambar teknik harus mampu meneruskan informasi yang dimaksud oleh ahli teknik kepada orang-orang yang terkait didalam proyek tersebut seperti operator, pemeriksa, kontraktor dan lainnya yang berhubungan

2. Sebagai sarana penyimpanan dan penggunaan

Gambar yang dibuat merupakan suatu gambar teknis yang sangat penting untuk bahan informasi perencanaan kedepannya, sehingga harus disimpan dan dijaga dengan baik sebagai informasi untuk rencana-rencana yang akan datang. Dokumentasi diatur dengan teliti untuk memudahkan mencari data yang dibutuhkan dalam suatu perencanaan dan perancangan

3. Sebagai Konsep Perencanaan

Konsep atau pemikiran yang terlintas dalam perencanaan diwujudkan dalm suatu bentuk gambar yang awalnya dari ide kemudian dianalisis lalu diwujudkan kedalam gambar untuk diteliti dan dievaluasi lebih lanjut.


C. Jenis Gambar Teknik Proyeksi

Menurut Luzadder, pengertian gambar teknik proyeksi atau gambar pelukisan sering disebut gambar ortografik/ortrogonal, yaitu proyeksi dua tampang atau lebih untuk menjelaskan objek dengan cermat dalam bentuk dan ukurannya. Menggambar teknik adalah menggambar suatu objek nyata atau imajiner  terhadap suatu bidang datar dengan metode yang sistematis

  1. Menggambar proyeksi pada dasarnya menggunakan garis atau sinar sebagai alat memproyeksikan objek benda,

  2. secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu system paralel proyeksi dan system central proyeksi

Jenis Gambar Teknik berdasarkan cara melihat, disini saya bedakan kedalam dua jenis, yaitu proyeksi parallel dan proyeksi central (atau lebih dikenal dengan perspektif). Atau agar lebih mudah, gambar Teknik di bedakan menjadi dua yaitu proyeksi dan perpektif.












D. PROYEKSI PARALEL

Proyeksi Paralel adalah apabila cara memproyeksikan objek dengan bantuan garis sejajar atau sinar sejajar, dengan demikian hasil gambarnya akan sama besar dengan bendanya.






  1. Proyeksi Orthogonal

  1. Proyeksi Orthogonal adalah gambar suatu objek dengan skala yang tepat, sedangkan ukuran yang dicantumkan adalah ukuran yang nyata atau sebenarnya.

  2. Disebut juga proyeksi tegak lurus, sebab cara memproyeksikan benda dengan menarik garis tegak lurus terhadap bidang proyeksi melalui setiap titik sudut benda.









  1. Proyeksi sistem Eropa

  1. Arah pandang mata di dalam proyeksi orthogonal system Eropa cukup tiga dan hasil gambarnya pun tiga (3) buah sudut pandang yaitu ;

  2. Tampak  atas,

  3. Tampak  depan

  4. Tampak  samping (kiri atau kanan saja).

Hasil gambarnya disebut 

  1. gambar Proyeksi I 🡪 tampak atas

  2. gambar Proyeksi II 🡪 tampak depan

  3. gambar Proyeksi III 🡪 tampak samping


H:\proyeksi\unnamed.jpg







  1. Proyeksi system Amerika

Sedangkan di dalam proyeksi orthogonal system Amerika dihasilkan enam (6) buah sudut pandang, yaitu :

  1. Tampak depan

  2. Tampak atas

  3. Tampak bawah

  4. Tampak kanan

  5. Tampak kiri

  6. Tampak belakang


H:\proyeksi\Gambar 2.12 Format Tampak Proyeksi Amerika.jpg



  1. Proyeksi Oblique (Miring)

Proyeksi Oblique  atau Proyeksi Miring, posisi benda terhadap bidang proyeksi sama dengan proyeksi orthogonal, hanya arah pandang mata berpindah kesamping atau miring


C:\Users\P35 CORE2 DUO\Downloads\proyeksi-oblique.jpg


  1. Proyeksi Axonometri

Proyeksi  Axonometri merupakan kebalikan dari proyeksi oblique, yaitu arah pandang mata tetap seperti pada proyeksi orthogonal, namun yang berubah adalah kedudukan bendanya dengan cara memutar atau menggeser benda tersebut dengan sumbu putar pada salah satu rusuknya, yang berkedudukan tetap pada posisi semula. Sehingga bidang belakang benda membentuk suatu sudut terhadap bidang proyeksi.

 






Contoh Penerapan Gambar Proyeksi

 H:\proyeksi\proyeksi eropa2.jpg

 H:\proyeksi\GTukuranmbl.jpgH:\proyeksi (2)\building-2-2-large.jpgH:\proyeksi\tampak rumah.jpg

PROYEKSI PADA BOLA

Proyeksi pada bola tidak sama dengan memproyeksikan benda dengan bentuk dasar balok. Karena balok memiliki bentuk dasar persegi yang mana ukuran garis tengah atas dan bawah memiliki ukuran yang sama. Sangat berbeda dengan bentuk bola yang memiliki bentuk diameter tengah kedua ujung (kutub) yang tidak sama. Padahal, pada dasarnya gambar proyeksi adalah mengubah bentuk 3dimensi menjadi 2 dimensi atau sebaliknya. Itu berarti bentuk bola yang awalnya 3dimensi diubah menjadi 2 dimensi akan mengalami yang namnya distorsi, atau perubahan bentuk. Perubahan atau pergeseran bentuk tersebut bisa berupa mengalami pelebaran atau penyemitan bentuk. Proyeksi bola inilah yang digunakan dalam pembuatan bentuk peta. Agar dapat mengubah bentuk bola menjadi gambar bidang datar ada 3 cara yang dapat dilakukan diantaranya yaitu:

 1. Datar (planar)

bola diproyeksikan terhadap bidang datar (bisa berupa bidang lingkaran atau persegi). Para kaum "bumi datar" biasa mempercayai bahwa bentuk bumi datar dengan jenis proyeksi ini. 



Bentuk bumi datar yang diyakini bumi itu datar (tidak bola) adalah seperti ini, padahal bentuk bumi seperti ini merupakan hasil dari proyeksi bola dengan jenis planar (datar)








Dan dibawah ini adalah logo PBB yang juga menggunakan proyeksi planar




2. Silinder (cylindrical)

bola diproyeksikan terhadap bidang tabung. Jenis proyeksi inilah yang biasa digunakan untuk pembuatan peta dunia.

Inilah yang dimaksud dengan distorsi terhadap bentuk bola menjadi bidang datar. Perhatikan gambar dibawah ini. pada garis lintang dan bujur pada bola terlihat bentuk bidang ABCD. Yang mana garis AB memiliki ukuran lebih pendek dibanding CD (pada bola). Setelah diproyeksikan pada bidang persegi menjadi AB yang sama dengan CD. Kemudian perhatikan garis xy, awalnya pada bola garis xy berbentuk lengkung, setelah diproyeksikan pada bidang datar, garis xy menjadi lurus (distorsi). Dan inilah dasar yang digunakan untuk mengubah bentuk bumi menjadi peta yang biasa kita lihat. Dengan kata lain, bentuk peta yang biasa dipelajari bukanlah perbandingan tiap benua atau negara yang sebenarnya. karena bagian utara dan selatan bumi akan nampak lebih besar. 


3. Kerucut (conical)

bola diproyeksikan terhadap bidang kerucut



Banyak sekali cara yang digunakan untuk memproyeksikan bentuk bumi diantaranya bisa dilihat dibawah ini.



Kesimpulan/ perbedaan dari ketiga proyeksi bola dapat dilihat pada gambar dibawah ini:



Komentar