SENI BUDAYA KELAS 8
Jenis jenis Musik Tradisional Nusantara
Di Indonesia sendiri banyak sekali jenis musik tradisional nusantara, dari Keroncong sampai Huda semuanya ada di sini. Berikut beberapa jenis musik tradisional nusantara dan penjelasannya.
1. Musik Gambang Kromo
Untuk awal awal kita membahas terlebih dahulu musik tradisional nusantara asal Betawi, yaitu Gambang Kromong.
Musik ini asli dari daerah jakarta khususnya Betawi dan merupakan gabungan antara musik betawi dengan Tionghoa. menggunakan 2 alat musik yaitu gamelan dan alat-alat musik China.
Dua buah alat perkusi yaitu Gambang dan kromong merupakan asal dari nama jenis musik tersebut.
Musik ini pertama kali diperkenalkan oleh Nie Hoe Kong seorang pemimpin komunitas Tionghoa pada masa penjajahan belanda. Musik Gambang Kromong ini biasanya menggunakan tangga nada Pentatonik China. Lagu-lagu yang sering dibawakan biasanya bertema humor dan sindiran. Lagunya dibawakan oleh 2 orang yaitu laki-laki dan perempuan dan dinyanyikan secara bergiliran
Seiringnya zaman, musik Gambang Kromong juga mengalami perubahan. Yang dulunya hanya menggunakan gamelan dan alat musik China sebagai pengiringnya, sekarang juga ditambahkan dengan menggunakan alat musik modern seperti gitar, drum, bas dan lainnya. Dengan banyaknya kombinasi tersebut sekarang banyak orang yang menyebutnya “gambang kromong kombinasi”.
2. Musik Keroncong
Sebenarnya keroncong merupakan musik yang berasal dari Portugis, dibawa ke Indonesia dan dimainkan di sana. Setelah Portugis meninggalkan Indonesia, masyarakat pribumi tetap memainkannya dengan menambahkan beberapa instrumen seperti seruling dan beberapa alat gamelan.
Untuk memainkan musik keroncong dibutuhkan beberapa alat diantaranya suling, gendang, kontrabas, ukulele, biola, dll. Tokoh yang paling terkenal dan berpengaruh adalah bapak Gesang, orang yang juga berjasa mengembangkan musik keroncong.
3. Musik Gong Luang
Musik Gong Luang adalah musik khas asli dari Bali. Musik ini awalnya adalah peninggalan dari kerajaan majapahit di Jawa kemudian dibawa ke bali oleh beberapa orang kerajaan.
Kata Gong Luang sendiri berasal dari kata “Luang” yang berarti kurang, karena memang alat -alat gong yang dipakai tidak lengkap.
Musik Gong Luang hanya memakai 25-30 alat musik diantaranya Gangsa, Jublag, Jegog, Saron, Trompong, Kendang, Suling, dan Riyong. Jumlah itu terkadang berbeda tergantung daerahnya masing-masing.
Keunikan dari musik Gong Luang ini adalah memiliki 7 tangga nada yaitu ndang, ndaing, nding, ndong, ndeng, ndeung, ndung. Untuk laras terdiri dari laras pelog, laras selendro, dan laras keselendroan.
Musik Gong Luang ini biasanya untuk di Bali digunakan sebagai pengiring upacara adat, selain itu juga digunakan untuk pengiring tari-tarian contohnya Tari Topeng, Tari Baris Poleng, Tari Pendet, Tari Rejang dan lain sebagainya.
4. Musik Santi Swara dan Laras Madya
Jenis musik tradisional ini bisa kita temukan di daerah pinggiran Jawa Tengah. Kemunculan awal jenis musik ini sudah ada semenjak abad 17, tepatnya di era pemerintahan Paku Buwana ke-V.
Santi Swara berasal dari kata “Santi” yang artinya doa dan “Swara” yang berarti suara atau senandung lagu, sedangkan Larasmadya memiliki arti irama (laras) dan bersahaja (madya). Kalau digabungkan menjadi Santi Swara Laras Madya yang berarti doa yang dilantunkan dalam senandung lagu dalam irama yang bersahaja.
Makanya musik ini membawakan lagu-lagu yang bernafaskan islam dengan diiringi tiga alat musik utama yaitu kendang, bogem dan kemanak.
Tidak ada perbedaan kedua jenis musik tersebut untuk segi iramanya, namun yang membedakannya hanyalah
Santi Swara membawakan lagu bersyair sholawat sedangkan Laras Madya menggunakan tetembangan Macapat seperti pucung, Mijil, Gambuh, Kinanthi dan lainnya
5. Musik Karang Dodou
Musik ini berasal dari daerah Kalimantan Timur, tepatnya di Tanah Siang, Barito Utara. Orang sana biasanya menggunakan musik ini sebagai iringan ritual dan acara tertentu seperti Noka Pati yaitu acara memandikan dan memberikan nama bayi dan acara mengobati orang sakit. Lagu-lagu yang biasanya dibawakan adalah mantera mantera berisi doa-doa.
6. Musik Tabuh Salimpat
Inilah musik tradisional khas dari daerah Jambi yang sampai sekarang masih ada dan dimainkan di kalangan penduduk sana. Alat musik utamanya adalah kerenceng dan gambus lunik dan diiringi dengan alat musik lainnya diantaranya alat musik tabuh seperti rebana dan alaat musik petik seperti gitar.
7.Musik Tradisional Kombi
Musik Kombi adalah musik tradisional asli yang berasal dari Papua. Kombi berasal dari kata nai krombi yang berarti memetik atau memainkan. Musik ini memiliki alat musik utama, biasanya orang Papua di sana menyebutnya mbref atau gauto.
Mbref atau gauto terbuat dari seruas bambu dan dililit dengan rotan di kedua ujungnya kemudian diberi penyangga sehingga bilah sayatan tersebut kencang bisa berbunyi seperti senar, di bagian bawah bambu diberi lubang. Alat musik ini di mainkan secara di pukul.
8. Musik Senandung Jolo
Senandung Jolo merupakan musik yang berasal dari daerah Jambi khususnya di dusun Tanjung. Senandung jolo memiliki arti yaitu senandung yang berarti nyanyian sedangkan jolo berarti pantun. Makanya musik ini membawakan lagu yang berbentuk pantun.
9. Musik Krumpyung
Musik yang berasal dari Yogyakarta ini dimainkan dengan alat musik yang terbuat dari bambu atau biasa kita sebut angklung. Biasanya nada yang dihasilkan mirip dengan gamelan jawa, tetapi dalam Krumpyung gongnya ditiup dan dipukul supaya berbunyi. Lagu-lagu yang dibawakan lumayan bervariasi, bisa campur sari, uyon-uyon dan lagu lainnya.
10. Musik Goong Renteng
Goong Renteng adalah musik tradisional khas dari Sunda yang memakai gamelan untuk instrumen musiknya. Sebenarnya musik ini sudah lumayan tua, karena diperkenalkan di abad 16. Goong Renteng memiliki dua arti, Goong artinya gamelan sedangkan renteng berarti ngarenteng jika dalam bahasa sunda. Lagu dan nada yang biasa dipakai berasal dari arab
TUGAS : CATATLAH MATERI DIATAS PADA BUKU TULIS KALIAN
Komentar
Posting Komentar